Suara Rakyat.News, Wajo - Pungutan liar (pungli) yang sedang gencar-gencarnya diberantas oleh pemerintah tidak menyeakan oknum aparatur sipil negara (ASN) untuk bertindak.
Kali ini dugaan pungli yang terjadi di lembaga pendidikan di Kabupaten Wajo ini, terjadi di SMA 1 Pammana.
Sekolah ini melalui komite sekolah meminta sumbangan kepada orang tua murid sebesar Rp 80 sampai 120 ribu.Alasannya untuk pengembangan ruang belajar baru.
Namun pungutan seperti ini dikeluhkan oleh orang tua murid. Kendati jelas, orang tua menganggap sumbangan itu diberikan, karena takut anaknya bermasalah di sekolah.
”Dengan kondisi ekonomi saat ini, sangat berat untuk kami menyumbang sebesar Rp 120 ribu,” ungkap SN, 39, salah satu orang tua siswa SMA 1 Pammana yang dilansir Suara Rakyat , Senin (15/10).
Hal senada juga dikeluhkan oleh AS, 57, orang tua siswa lainnya mengatakan, bahwa setiap tahun Pihak sekolah dan Komite selalu meminta uang dari orang tua siswa.
"Setahu saya setiap tahun selalu ada pungutan, yang menjadi tanda tanya, apakah pemerintah tidak pernah memberi bantuan dana untuk membangun sekolah SMA 1 Pammana ini,” sebut AS.