Suara Rakyat.News, Wajo - Bupati Wajo akhirnya melaunching program Gerakan Masjid Cantik (Gemantik) yang berlokasi di Masjid Taqwa Grand Hill Residence, Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Senin (04/03/2019).
Ketua panitia masjid, Muh Tilfah berharap hal ini menjadi suatu momentum untuk menjadikan kerjasama di masa-masa akan datang. “Kami dari pengurus Masjid Grand Hill, menyusun rumusan kerja yang ingin membuat tahfidz Quran, didirikan sebagai langkah ukhuwah islamiyah utamanya mengembangkan dakwah di Grand Hill. Ini tidak bisa berjalan, jika tidak ada kerjasama di antara kita,” kata Tilfah.
H Muhammad Arif membacakan Selayang Pandang Gemantik, yang merupakan salah satu program kerja nyata Bupati lima tahun ke depan. “Masjid merupakan sarana estetika bagi suatu masyarakat, manajemen masjid sekarang ini masih secara tradisional, belum ada sumber daya, belum ada panduan dari Pengurus pengurus Masjid,” kata Arif.
Ditambahkannya, masjid seharusnya difungsikan sebagai sebagai tempat pembinaan karakter. Banyak masjid di pedesaan yang terbengkalai tanpa pengurus. Inilah merupakan suatu program yang diusung oleh Bupati Wajo sesuai dengan visi dan misi yang akan datang.
Sementara Bupati Wajo, H Amran Mahmud mengatakan, program Gemantik merupakan salah satu program dari 25 program yang akan diwujudkan di Kabupaten Wajo. Masjid merupakan sesuatu yang representatif yang menjadi inspirasi. Masjid ini hampir sempurna untuk standar, mulai dari fasilitas umum, persyaratan sarana prasarana untuk mendorong syarat sahnya salat, juga tempat wudhu dan kebersihan.
“Saya berharap seluruh masjid di Wajo memiliki standar yang kita miliki seperti sekarang ini. Program Gemantik sasarannya bagaimana memakmurkan masjid. Karena membangun masjid indah tapi tak bisa dimakmurkan itu sia-sia. Dengan itu, kita mengajak untuk masjid-masjid agar menyelenggarakan kegiatan yang bisa memperbaiki aqidah kita supaya mantap keimanan dan ketaqwaan kita,” papar Amran.
Amran menambahkan, yang ingin dibina adalah generasi-generasi muda Kabupaten Wajo, mulai dari ketakwaan dan keimanannya. Jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah iman dan menggadaikan aqidahnya.
“Ini yang mau kita selamatkan di kalangan warga kita. Bila kita sudah adakan sarana prasarana, maka lepaslah tanggung jawab kita. Diharapkan di setiap masjid ada pembinaan anak-anak kita. Agar mereka selalu ramai di masjid, hadirkan TPA. Apakah itu mulai dari Iqra, cara membaca al-quran, tadarus, serta memperlancar bacaan,” ujarnya.
Bupati Wajo juga mengharapkan adanya Madrasah Diniah Awaliyah (MDA) agar anak-anak bisa menambah ilmu agama mereka. Di sore hari, sepulang sekolah mereka bisa menambah ilmu pengetahuan, akhirnya juga supaya mereka bisa tampil di masjid. Selain itu, lanjut Amran, sumbangan-sumbangan yang masuk di masjid, jangan hanya digunakan untuk biaya mengurus pembangunan saja, tapi juga untuk membangun sumber daya manusianya.
“Dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti itu, kita membuat jalan-jalan kebaikan. Kita selalu dekat dengan masjid. Juga diharapkan ada tahfidzul Qur’an di setiap masjid dan saya targetkan kalau ini massif, dalam 3 tahun ke depan, maka ribuan anak-anak akan jadi Hafidz Qur’an,” harap Bupati.
(Adv Humas Pemda Wajo)