SUARARAKYAT.NEWS - WAJO — Pemerintah Kabupaten Wajo, melakukan percepatan penanganan inflasi dengan mengadakan rapat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Wajo, dan Perum Bulog bersama mitra, Senin, 04/03/2024.
Pj.Bupati Wajo Andi Bataralifu, memimpin langsung rapat pengendalian inflasi.
Kepala Bulog Kabupaten Wajo, Simon Melqi, menyampaikan bahwa pada rapat ini, Bulog juga mengundang mitra
Bulog yaitu penjual beras di pasar-pasar.
Simon menyebut harga beras di Wajo benar-benar tinggi , inflasi di Wajo saat ini mencapai 5,48 persen dan itu sangat tinggi. Untuk itu Bulog siap menindaklanjuti arahan bupati demi menekan inflasi.
“Saat ini inflasi di Wajo termasuk tinggi, masuk 5,48 persen, ” ungkap Simon.
Pj.Bupati Wajo Andi Bataralifu kembali mengingatkan untuk saling menjaga dan merefres, untuk menurunkan angka inflasi.
Katanya, data BPS, panen di Wajo pada Tahun 2023 kurang lebih 366.000 ton, jumlah warga Wajo, 400 jiwa. Berarti ada 400 ribu jiwa yang konsumsi beras, jadi ditambahkan beras dari Bulog kurang lebih 700 ton dalam gerakan pangan murah, berarti hampir seribu ton beras ada di Wajo.
“Data BPS, tingkat konsumsi warga, rata-rata menghabiskan 2500 ton per bulan, Bulog menggelontorkan beras 300 ton per bulan, total dari bulan Januari-Februari 700 ton, konsumsi 2500 ton , tersedia 700 ton ditambah yang hasil panen di Tahun 2023 sebesar 366.000 ton, itu lumayan banyak dan lebih dari mencukupi jika mau dikonsumsi, ” ujar Bataralifu.
Bataralifu sempat mempertanyakan mahalnya harga beras di Wajo, padahal produksi gabah melimpah.
“Saya pertanyakan kenapa beras di Wajo masih mahal, padahal beras kita melimpah dan sangat mencukupi kebutuhan masyarakat kita, dimana letak kesalahannya, ” tanya Bataralifu
Menurut Bataralifu, pasti ada yang salah sehingga terjadi inflasi di Wajo. Untuk itu, bupati menegaskan, jika ada masalah atau ada yang melakukan penimbunan agar segera dilaporkan.
Bupati berharap agar Bulog tetap komitmen membantu Pemerintah Kabupaten Wajo menekan inflasi. Bupati juga mengharapkan bantuan Camat Tempe, Lurah untuk turut serta memonitor, memantau dan melaporkan perkembangan harga beras di pasaran.
“Saya minta bantuan kepada Camat Tempe, Lurah untuk turut serta memonitor, memantau dan melaporkan perkembangan harga beras. Kalau kita mau berpikiran buruk, apa ada permainan, beras dijual keluar daerah, ” ucapnya.
” Melalui pertemuan ini, kita mengevaluasi mitra Bulog, apa ada yang kurang atau lebih dan menjadi catatan bersama, saya serahkan kepada Sekda Wajo, Kabulog, TPID untuk melakukan evaluasi,” tutup Andi Bataralifu.