-->

ads

Sabtu, 28 September 2024

Kelangkaan Pupuk di Wajo Tidak Benar. Distribusi Aman, Stok Pupuk Menumpuk di Distributor

Kelangkaan Pupuk di Wajo Tidak Benar. Distribusi Aman, Stok Pupuk Menumpuk di Distributor
Suararakyat.news - Wajo – Kabar terkait kelangkaan pupuk di Kabupaten Wajo yang beredar belakangan ini dipastikan sebagai hoaks atau informasi yang menyesatkan. Berdasarkan data dari distributor resmi pupuk di Wajo , stok pupuk saat ini awal Tahun 2024 justru menumpuk hingga sekarang tanggal (28/09/2024)

Terpisah untuk tahun 2023 kemarin realisasi distribusi masih di bawah kuota yang ditetapkan akibat efek cuaca El Nino yang mempengaruhi luas lahan yang aktif ditanami.

 Tahun 2023, alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Wajo mencapai sekitar 22.000 ton, namun yang direalisasikan saat itu hanya 17.000 ton. Penurunan kebutuhan pupuk tersebut disebabkan oleh pengaruh cuaca ekstrem El Nino, yang berdampak pada luas sawah yang bisa digarap selama musim tanam.

Syukur : Distributor pupuk wilayah keera dan pitumpanua"  menegaskan “Isu kelangkaan pupuk yang dihembuskan oleh beberapa  pihak adalah tidak benar. Saat ini, distributor masih memiliki sisa stok yang banyak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani. Data realisasi juga menunjukkan bahwa penggunaan pupuk masih di bawah target  yang ada,” ungkapnya 

Senada yang di ucapkan oleh Distributor pupuk wilayah Kec.Takalalla"menjelaskan bahwa saat ini ketersediaan pupuk sangat menumpuk dan terpenuhi untuk semua petani , hampir semua distributor di Wajo mengalami penumpukan ketersediaan pupuk" jadi tidak ada alasan kalau pupuk di Wajo langka" ujarnya 

Menurut data resmi dari pertanian di daerah ini, luas sawah yang terintegrasi dengan sistem irigasi di Wajo mencapai 30.772 hektar, sementara sawah tadah hujan pada tahun 2023 mencakup 65.090 hektar, sedikit meningkat dari 64.859 hektar di tahun 2022. Adapun luas sawah rawa pasang surut tetap stabil di 6.989 hektar pada tahun 2022 dan 2023. Total keseluruhan lahan sawah di Wajo pada tahun 2023 mencapai 102.8519 hektar, meningkat dari 102.6209 hektar di tahun 2022, seiring dengan adanya tambahan cetak sawah baru seluas 231 hektar.

Sementara itu pemerintah Kabupaten Wajo mengingatkan bahwa salah satu syarat utama untuk mendapatkan pupuk subsidi adalah petani harus tergabung dalam kelompok tani, dengan batas maksimal subsidi pupuk diberikan untuk 2 hektar lahan per petani. Jika ada laporan dari petani yang mengaku pupuk langka, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh pengelolaan lahan yang melebihi batas 2 hektar, namun tetap ingin mendapatkan pupuk subsidi.

“Kami menduga beberapa oknum petani yang memiliki sawah hingga 10 hektar tetap ingin menggunakan jatah pupuk subsidi, yang sebenarnya hanya diperuntukkan untuk lahan maksimal 2 hektar per petani. Ini tentu melanggar aturan dan tidak adil bagi petani lain yang benar-benar membutuhkan,” jelasnya.

Meski demikian, pemerintah memberikan kelonggaran bagi petani yang memiliki lahan lebih dari 2 hektar. Petani tersebut tetap bisa mendapatkan pupuk subsidi asalkan mendaftarkan nama keluarganya sebagai bagian dari penerima pupuk subsidi.
Don't Miss

News Feed