Suararakyat.news - (adv ) -Sengkang (13/08/2024), Pertemuan Sosialisasi "Pappadeceng Gizi" Tingkat Kabupaten Wajo diadakan di Hotel Sermani, dibuka dengan resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Tanasitolo, Camat Pammana, Kepala Desa 5 Lokus Pappadeceng gizi yaitu Kepala Desa Palippu, Kepala Desa Wewangrewu, Kepala Desa Wajoriaja, Kepala Desa Lampulung, Kepala Desa Simpursia, dan TP-PKK Kecamatan Pammana dan Kecamatan Tanasitolo, TP-PKK 5 Desa Lokus.
Stunting masih banyak terjadi di Indonesia, Hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 mencatat prevalensi balita stunting nasional adalah 21,5%, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki Prevalensi Stunting (27,4%) dan Kabupaten Wajo (27.4%) menurun dari hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 (28,6%).
Pappadeceng Gizi merupakan inovasi layanan Fasilitasi Pendampingan kepada Petugas Gizi Kabupaten, Puskesmas dan masyarakat untuk Percepatan Upaya Pencegahan dan Penanganan masalah stunting. Sasaran Pappadeceng Gizi adalah bayi, balita, ibu hamil dan remaja puteri. Program ini merupakan kolaborasi antara pengelola program gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar, pengelola program gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Pelaksana Gizi Puskesmas.
Program “Pappadeceng Gizi” akan melaksanakan intervensi pada 120 Desa Lokus di 24 Kab/Kota. Dasar penentuan Lokus didasarkan pada besaran prevalensi kasus underweight, stunting dan wasting. Sehingga dari setiap Kab/Kota keluar 5 (lima) Lokus tertinggi prevalensi underweight, stunting dan wasting yang menjadi sasaran program tahun 2024, untuk kabupaten wajo yang menjadi lokus Pappadeceng Gizi adalah Desa Palippu, Desa Wewangrewu, Desa Wajoriaja, Desa Lampulung, dan Desa Simpursia
(adv)
ed : cender
